Istilah “Game Engine” muncul pada  pertengahan 1990-an, terutama 
dalam kaitannya dengan game 3D  seperti orang pertama 
shooters (FPS). (Lihat juga: pertama-orang jujur  mesin).Begitulah 
popularitas id Software ’s Doom dan Quakepermainan  yang, daripada 
bekerja dari nol, lain pengembangberlisensi bagian inti  dari perangkat 
lunak dan grafis yang dirancang mereka sendiri, karakter,  senjata, 
dan tingkat-”permainan isi” atau “permainan aset. “ Pemisahan  
permainan-aturan tertentu dan data dari konsep-konsep dasar  
seperti tabrakan dan permainanentitas yang berarti bahwa tim bisa tumbuh
  dan mengkhususkan.
Kemudian permainan, seperti Quake III  Arena dan Epic Games ’s 
1998 Unreal dirancang dengan pendekatan ini  dalam pikiran, dengan mesin
 dan konten dikembangkan secara  terpisah.Praktek seperti 
perizinan teknologi telah terbukti menjadi  aliran pendapatan tambahan 
yang berguna untuk beberapa pengembang game,  sebagai lisensi tunggal 
untuk high-end mesin permainan komersial dapat  berkisar dari US $ 
10.000 hingga jutaan dolar, dan jumlah pemegang  lisensi dapat mencapai 
beberapa lusin perusahaan (seperti terlihat  dengan Unreal 
Engine).Setidaknya, mesin dapat digunakan kembali membuat  sekuel 
permainan berkembang lebih cepat dan lebih mudah, yang merupakan  
keuntungan berharga dalam persaingan industri video game.
Sekarang hampir semua perusahaan game  memiliki game engine mereka 
sendiri, menggunakannya untuk membuat game  mereka, dan menyimpannya 
untuk diri sendiri. Semakin lama kebutuhan  untuk game engine yang makin
 modern semakin bertambah. Waktu demi waktu,  game engine yang mereka 
kembangkan sendiri mulai dirasa terlalu mahal  untuk dikembangkan lebih 
lanjut. Hal ini memicu beberapa developer untuk  menciptakan game engine
 yang terbuka untuk di franchise kan. Sebagai  contoh adalah id Tech dan
 Unreal Engine. Game Engine yang dijual dan di  franchisekan secara umum
 semacam ini disebut dengan middleware.  Middleware menawarkan harga 
yang relatif lebih murah, dan bagi  kebanyakan studio game, menggunakan 
middleware merupakan solusi cepat  dan ekonomis ketimbang harus 
membangun sendiri engine game mereka.  Konsep dari game engine 
sebenernya cukup gampang, yaitu bahan dasar yang  diperlukan sebuah game
 untuk menjalankan tugasnya, merender pixel demi  pixel, menghitung 
physiscs, memperkirakan input tombol, dan lain hal,  yang memungkinkan 
developer kreatif dapat membuat sebuah game dengan  engine yang sama 
menjadi unik satu sama lain. Di analogikan sebagai  sebuah mobil, game 
engine sudah merupakan bagian mobil, sekitar 50%  jadi. Mesin dan 
rangkaian sistem pengapian, sampai pembuangan. Kurang  body dan 
aksesoris. Sebuah game engine memungkinkan penggunaan kembali  komponen 
komponen yang dapat mempercepat hadirnya game menjadi nyata di  layar 
monitor mu. Beberapa diantara nya yang termasuk dengan itu adalah  
deteksi tubrukan, tampilan grafis, setting dalam game, artificial  
intelligence dan lain lain. Semua komponen tadi disatukan dalam satu  
pake game engine. Artist dan Developer, dapat menambahkan pustaka  
texture dan model sendiri untuk dijadikan tokoh utama atau setting dunia
  dalam sebuah engine. Sekali lagi dalam analogi game, model dan texture
  dalam game engine bisa dibilang sebagai body dan aksesoris mobil. 
Sebuah  game engine dibagi lagi menjadi dua bagian besar. Yaitu API dan 
SDK.  API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating
  system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan  
beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX.  
Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap  
digunakan untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system  
dan services yang sama. Biasanya, game engine menyertakan keduanya.  
Contohnya dalam Unreal Engine, menyiapkan antarmuka baku bagi programmer
  untuk menciptakan game nya dengan mudah, melalui scripting engine, 
yang  disebut UnrealScript, dan juga libraries, yang berisi model 
standar dan  texture standar dan juga world editor yang disebut sebagai 
UnrealED.
Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk 
menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang
 dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi 
desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas 
inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render ( 
“renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan 
tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, 
jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, 
dan adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh 
sebagian besar menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk 
menciptakan permainan yang berbeda.
Jenis - Jenis Game Engine 
1. Freeware
• Blender
• Golden T Game Engine (GTGE)
• DXFramework
• Ogre
• Aleph One
• Axiom Engine
• Allegro Library
• Box2D
• Build Engine
• Cube
• Cube 2
• DarkPlaces
• jMonkeyEngine (jME)
• Panda3D
2. Berbayar/ Commercial
• Alamo
• A.L.I.V.E
• BigWorld
• DXStudio
• Dunia Engine
• Euphoria
• GameStudio
• Jade Engine
• Jedi
• Medusa
• RPG Maker VX
• RPG Maker XP
• RPG Maker 2003
• RPG Maker 95
• Vision Engine
Beberapa contoh game engine :
RealmForge
Merupakan free dan open source game engine untuk Microsoft .Net Framework dan dikhususkan pada visual3D Game Engine, merupakan cross platform game engine untuk .NET 2.0 dan Microsoft XNA.
RealmForge dibangun diatas AXIOM 3D rendering engine. Di tulis dalam bahasa C# keseluruhan. Dibangun untuk pembuatan game berbasis .NET.
Truevision3D
Merupakan game engine 3D yang dibangun dengan menggunakan visual basic 6 dan C++ dengan menggunakan Microsoft Directx API. Mulai versi 6.5, engine ini menggunakan direct 9 dan shader support, serta ditulis ulang menggunakan C++. Sampai perkembangan terbaru, belum ada wacana untuk mengembangkannya untuk mendukung penggunaan directx9 serta Microsoft XNA.
OGRE
OGRE (Object-Oriented Graphics Rendering Engine) merupakan engine yang mendukung 3D Graphic. Merupakan game engine yang fleksibel dalam melakukan 3D Rendering, ditulis dalam bahasa C++ sehingga memudahkan pengembang untuk membangun game yang mendukung 3D Graphics.
1. Freeware
• Blender
• Golden T Game Engine (GTGE)
• DXFramework
• Ogre
• Aleph One
• Axiom Engine
• Allegro Library
• Box2D
• Build Engine
• Cube
• Cube 2
• DarkPlaces
• jMonkeyEngine (jME)
• Panda3D
2. Berbayar/ Commercial
• Alamo
• A.L.I.V.E
• BigWorld
• DXStudio
• Dunia Engine
• Euphoria
• GameStudio
• Jade Engine
• Jedi
• Medusa
• RPG Maker VX
• RPG Maker XP
• RPG Maker 2003
• RPG Maker 95
• Vision Engine
Beberapa contoh game engine :
RealmForge
Merupakan free dan open source game engine untuk Microsoft .Net Framework dan dikhususkan pada visual3D Game Engine, merupakan cross platform game engine untuk .NET 2.0 dan Microsoft XNA.
RealmForge dibangun diatas AXIOM 3D rendering engine. Di tulis dalam bahasa C# keseluruhan. Dibangun untuk pembuatan game berbasis .NET.
Truevision3D
Merupakan game engine 3D yang dibangun dengan menggunakan visual basic 6 dan C++ dengan menggunakan Microsoft Directx API. Mulai versi 6.5, engine ini menggunakan direct 9 dan shader support, serta ditulis ulang menggunakan C++. Sampai perkembangan terbaru, belum ada wacana untuk mengembangkannya untuk mendukung penggunaan directx9 serta Microsoft XNA.
OGRE
OGRE (Object-Oriented Graphics Rendering Engine) merupakan engine yang mendukung 3D Graphic. Merupakan game engine yang fleksibel dalam melakukan 3D Rendering, ditulis dalam bahasa C++ sehingga memudahkan pengembang untuk membangun game yang mendukung 3D Graphics.
- http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_game_engines
- http://en.wikipedia.org/wiki/Game_engine
- http://deaprilia.blogspot.com/2010/03/game-engine.html
0 komentar:
Posting Komentar